MENULIS ARTIKEL DI BLOG

You want to read this in English?

Seperti yang sudah saya sampaikan pada posting sebelumnya, pada posting kali ini saya akan mencoba memaparkan bagaimana menulis artikel di blog dari sudut pandang saya.  Saya tidak ingin mengatakan bahwa cara saya menulis artikel sudah baik (hei...saya pun masih belajar).  Saya memang sudah sering menulis, tapi bukan untuk menulis di blog.  Tentunya ada perbedaan antara menulis artikel biasa dengan menulis artikel untuk bahan blog.  Jadi buat para penulis artikel blog, jika ada yang berbeda atau aneh, gak pa-pa yah... kan maksudnya juga menulis artikel dari sudut pandang saya.

Jika dalam menulis artikel untuk majalah misalnya, kita cukup memperhatikan kosakata, tatacara penulisan, serta ejaan, selanjutnya biarkan ide itu mengalir.
Menulis artikel di blog memiliki perbedaan tersendiri.  Selain harus memperhatikan kosakata, tatacara penulisan dan ejaan, kita pun harus  memperhatikan keyword yang kita bidik dari penulisan artikel itu.  Selain itu, artikel yang kita buat pun harus kita usahakan ramah search engine, ini tentunya berkaitan dengan search engine optimization (SEO).  Ini bukan keharusan... bagi orang yang hanya ingin menulis tanpa harus memikirkan apakah tulisannya ramah search engine atau tidak, hal itu tentunya bukan masalah.  Seperti saya... saya memang tidak terlalu peduli apakah artikel saya ramah search engine atau tidak...yang penting saya menulis...itu saja.  Dari sisi SEO tentunya itu tidak menguntungkan.  Tapi...hei...dengan cara seperti itupun beberapa artikel saya sudah berada dalam posisi no. 1 pencarian Google untuk beberapa keyword.

Nah...berdasarkan hasil penjelajahan saya pada beberapa blog....dan pengamatan saya pada beberapa blog lain, saya melihat ada beberapa pendapat mengenai menulis artikel di blog ini.

Yang pertama, ada yang berpendapat, agar artikelnya ramah search engine, beberapa kata yang merupakan keyword, harus ditulis dengan cara berbeda, misalkan dengan huruf bold, italic, atau warna font yang berbeda.  Ini tidak sulit...dan masih wajar digunakan.  Kalau kita menulis artikel biasa pun, untuk penekanan, kita kadang menggunakan huruf bold atau italic.  Tapi menggunakan warna font yang berbeda?  Tunggu dulu...menurut saya disitu baru timbul masalah.  Kalau saya membaca artikel dengan banyak variasi warna huruf yang berbeda, apalagi kalau dari awal hingga akhir artikel banyak kata untuk keyword yang dibidik ditulis dengan warna yang berbeda, malah membuat saya pusing, sakit mata dan akhirnya malas membacanya. Mungkin maksudnya agar keyword yang dibidik dapat dengan mudah ditemukan oleh search engine.  Tapi...pertanyaannya ... apa memang benar perbedaan warna huruf mempengaruhi proses pencarian search engine?  Yang jelas... menurut saya dengan banyaknya variasi warna malah membuat tampilan artikel menjadi tidak indah.. kesannya semrawut ... dan malah membuat malas membacanya.  Lebih baik gunakan warna yang standar sajalah... gak usah warna-warni kayak pelangi...

Yang kedua, beberapa blog yang saya kunjungi terlalu memaksakan menggunakan keyword yang dibidiknya, sehingga mengabaikan isi artikel itu sendiri.  Jadi dalam artikel itu banyak sekali ditemukan kata-kata yang sama yang diulang-ulang yang penulisannya dibedakan dengan huruf bold, italic atau warna yang berbeda.  Akibatnya isi artikelnya sendiri menjadi tidak jelas ke arah mana dan sedang membicarakan apa.  Hal ini bisa dilihat dari cara penulisannya... kata demi kata atau bahkan kalimat-kalimatnya menjadi tidak sesuai  dan tidak nyambung.  Memang sih... blog seperti itu bisa menempati posisi halaman depan Google... tapi kalau harus mengorbankan kenyamanan pengunjung blognya dalam membaca artikelnya apakah pantas?  Saya pikir... apa maksudnya membuat artikel seperti itu?  Ramah search engine tapi tidak ramah pembacanya.
Yang ketiga... menurut saya ini yang paling parah.  Beberapa pemilik blog sepertinya malas menulis artikel sendiri sehingga dia mencari artikel di blog lain dengan bahasa asing, entah bahasa Inggris atau lainnya, kemudian mentranslatenya dan hasil translatenya dicopy bulat-bulat ke dalam blognya tanpa edit tanpa perubahan apapun dan tanpa penyesuaian apapun.  Hasilnya... isi kalimat dalam artikelnya menjadi aneh dan janggal yang berakibat tidak nyaman dibaca... karena yang baca menjadi kurang paham maksud tulisan tersebut.  Sebetulnya kan tidak apa-apa kalau kita mencari ide dari blog orang lain... tapi dari situ seharusnya artikel tersebut diolah lagi, ditulis ulang dari sudut pandang kita, dirapihkan cara penulisannya, disesuaikan ejaannya, baru dipublish.  Bahkan mengcopy paste suatu artikel pun sebetulnya  tidak apa-apa...asalkan ada izin dari pemiliknya dan tidak lupa mencantumkan sumber asli artikel tersebut, jadi etika mengcopy artikel pun harus diperhatikan.  Kan banyak tuh di internet website-website yang mengizinkan artikelnya untuk di copy paste dengan catatan tetap mencantumkan link ke sumber aslinya.   Yahoo News aja banyak ngambil beritanya dari media lain kok...kayak dari Viva News, Kompas, Detik atau Liputan6. Jangan ditranslate lalu hasil translatenya dicopy total ke dalam artikel kita.... tanpa edit sedikitpun... atau mengcopy paste satu artikel tapi tidak mencantumkan sumber asli artikel tersebut.  Saya banyak menemukan artikel-artikel yang sama persis dibeberapa website, tapi tidak ada yang mencantumkan sumber asli artikel tersebut.  Tidak mungkin kan beberapa orang yang berbeda menulis artikel yang sama persis susunan kata-katanya, akan ada satu artikel asli dan yang lainnya pasti copy paste. Lagipula... kalau malas menulis ya... jangan punya blog... atau gak usah maksain nulis...  seperti saya ini... santai saja... kalau sedang ingin menulis... ya menulis... kalau moodnya lagi jelek ... ya sudah... selesai urusan.
Jadi, kembali menurut saya, ada 3 pilihan dalam menulis artikel untuk blog:
  1. Membuat artikel yang ramah search engine.
  2. Membuat artikel yang ramah pembaca, atau
  3. Gabungkan keduanya, sehingga artikel yang dibuat ramah earch engine dan menyenangkan untuk dibaca, karena jika artikel tersebut menyenangkan untuk dibaca, visitor bisa kembali lagi.
Dan jangan lupa, perhatikan mood saat menulis artikel.  Jika mood sedang jelek tidak perlu dipaksakan untuk menulis artikel, hasilnya tidak maksimal dan malah tidak enak dibaca.  Karena menulis artikel juga harus keluar dari hati.
Itu saja... kalau tulisan ini berguna silahkan direnungkan... kalau tidak ... ya sudah... paling cuma nambahin content blog saya saja.  Toh... dengan cara seperti ini pun banyak artikel saya menempati halaman depan Google dan sebagian malah berada pada posisi no. 1 Google.


Eh... mau ikutan bisnis, gak?  Ini bisnis serius!  Coba aja lihat DISINI.

Suka dengan artikel ini?  Silahkan voting dengan mengklik icon berikut ini.  Terimakakasih.

 

2 comments:

  1. wih.....

    emang bener harus gitu...,
    artikel lebih dihargai oleh pembaca, jika itu hasil dari pemekiran sendiri, atau paling tidak dapat dari blog lain, tapi di olah lagi, kalo bisa biar lebih enak dibaca...

    aq juga masih belajar nie...
    salam kenal.....

    ReplyDelete

Ooh...come on...give me your comment...

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...