Masuk angin biasanya dianggap sepele. Padahal, masuk angin bisa menjadi
tanda awal serangan jantung. Nah, bagaimana cara membedakan masuk angin
biasa atau masuk angin karena serangan jantung?
Selain gejala masuk angin biasa seperti berkeringat dingin, mual,
muntah, hingga berdebar-debar, masuk angin pada seseorang yang mengalami
serangan jantung biasanya diiringi rasa nyeri dada spesifik ataupun keluhan tidak khas, seperti rasa nyeri pada ulu hati maupun sesak nafas.
Nyeri dada spesifik mengarah ke serangan jantung akan disertai gejala rasa tidak nyaman di dada (discomfort), terasa seperti tertekan (pressure), terasa terikat kuat di dada (tightness), terasa terbakar di dada (burning) atau terasa berat (heaviness). Kadang, pasien menggambarkannya seperti sensasi tertindih gajah pada dadanya (elephant sitting on my chest).
Masuk angin pada serangan jantung juga tidak membaik meski Anda menarik nafas atau saat terjadi pergerakan dinding dada. Nyeri biasanya berlangsung selama beberapa menit dan jarang lebih dari 5 – 10 menit serta terasa menyeluruh. Mulai dari nyeri pada dada bagian kiri, lalu menjalar ke bahu, rahang, hingga lengan kiri.
Nyeri dada spesifik mengarah ke serangan jantung akan disertai gejala rasa tidak nyaman di dada (discomfort), terasa seperti tertekan (pressure), terasa terikat kuat di dada (tightness), terasa terbakar di dada (burning) atau terasa berat (heaviness). Kadang, pasien menggambarkannya seperti sensasi tertindih gajah pada dadanya (elephant sitting on my chest).
Masuk angin pada serangan jantung juga tidak membaik meski Anda menarik nafas atau saat terjadi pergerakan dinding dada. Nyeri biasanya berlangsung selama beberapa menit dan jarang lebih dari 5 – 10 menit serta terasa menyeluruh. Mulai dari nyeri pada dada bagian kiri, lalu menjalar ke bahu, rahang, hingga lengan kiri.
Jika Anda mengalami masuk angin yang disertai dengan beberapa
gejala nyeri seperti di atas, segera hubungi dokter agar bisa ditangani
segera. Terlebih lagi bila Anda memiliki kolesterol tinggi, diabetes,
merokok, dan jarang olahraga yang merupakan faktor risiko serangan jantung.
No comments:
Post a Comment
Ooh...come on...give me your comment...