Lubang Biopori adalah lubang buatan yang dibuat dengan menggunakan bor khusus yang disebut bor biopori. Bor biopori biasanya berbentuk huruf "T" dengan panjang kurang lebih 120 cm dan diameter mata bor 10 cm. Lubang biopori pada dasarnya dimaksudkan sebagai sarana resapan air untuk mengurangi genangan air di permukaan tanah. Lubang biopori dibuat dengan meniru sistem kerja akar tanaman. Didaerah sekitar akar tanaman banyak terdapat organisme tanah seperti cacing, semut dan serangga lainnya. Organisme tanah ini membuat sarang di sekitar akar tanaman dan bergerak sehingga terbentuk lorong-lorong kecil. Lorong-lorong kecil ini kemudian akan terisi air jika hujan. Oleh karena itu memperbanyak tanaman juga akan membantu resapan air.
Lubang biopori yang awalnya meniru cara kerja akar tanaman ternyata cukup efektif sebagai resapan air. Jika dibuat dengan benar dan dirawat dengan benar pula, lubang biopori ini bisa mengurangi genangan air yang terdapat di permukaan tanah, sehingga cocok digunakan di daerah yang sering mengalami banjir (baca: genangan air). Air yang ada di permukaan akan masuk ke dalam lubang biopori ini dan otomatis akan menjadi persediaan air tanah yang sangat bermanfaat digunakan jika musim kemarau sudah tiba.
Lubang Biopori. Pada permukaannya bisa disemen atau diberi pipa paralon agar tanah di permukan tidak jatuh ke dalam lubang |
Selain sebagai salah satu cara untuk mengatasi banjir (genangan air di permukaan tanah) yang nantinya akan menjadi persediaan air tanah, lubang biopori juga memiliki manfaat lain. Tanah yang menjadi subur di tempat lubang biopori tersebut dibuat merupakan salah satu manfaatnya. Manfaat lain adalah hasil sampingan berupa pupuk kompos yang nantinya bisa digunakan untuk menyuburkan tanah. Jika lubang yang dibuat cukup banyak, pupuk kompos yang dihasilkan pun akan banyak pula sehingga bisa saja dijual dan menjadi sumber perekonomian baru. Selain itu dengan adanya lubang biopori juga bisa mengurangi sampah dapur.
Biaya untuk membuat lubang biopori ini terbilang murah, karena hanya membutuhkan satu buah bor biopori yang berharga antara Rp 150.000 - Rp 175.000 dan sebagai penguat bisa digunakan pipa paralon yang diamaternya sama dengan diameter lubang. Proses pembuatannya pun tidak terlalu sulit karena bor biopori sudah dirancang untuk memudahkan proses pembuatan lubang biopori. Lubang biopori ini akan lebih baik dibuat di awal musin hujan sehingga jika hujan mulai turun dengan deras bisa cepat diserap oleh tanah. Jika dimaksudkan sebagai sarana resapan air maka lubang biopori kurang efektif dibuat pada musim kemarau karena tidak akan ada air yang diserap tanah.
Bor biopori |
Berikut adalah ketentuan untuk membuat lubang biopori:
1. Dengan menggunakan bor biopori buat lubang dengan besar sesuai mata bornya dengan kedalaman 1 meter. Kedalaman 1 meter ini bukanlah nilai yang mutlak. Jika pada saat mengebor belum mencapai 1 meter sudah menemui batu atau keluar air bisa dihentikan, karena maksud kita adalah memasukan air dan bukan mengeluarkan air. Bor biopori diputar searah jarum jam dan pada saat mengeluarkannya pun searah jarum jam tetapi sedikit demi sedikit ditarik ke atas
Mata Bor Biopori |
2. Jangan keliru menganggap bahwa membuat lubang biopori lebih besar akan lebih baik. Lubang biopori itu akan lebih baik jika dibuat dalam jumlah banyak. Oleh karena itu disarankan untuk membuat lubang biopori dengan jarak masing-masing 1 meter, kurang dari itu akan lebih baik.
3. Utamakan membuat lubang biopori di tempat yang banyak genangan air atau saluran air atau tempat lain dimana air biasanya mengalir sehingga akan mempermudah penyerapan.
4. Setelah lubang dibuat, untuk memperkuat bagian atas lubang agar tidak ada tanah yang masuk dan menutupi kembali lubang bisa menggunakan pipa paralon yang diameternya sama seperti lubang dengan panjang 20 cm. Jangan terlalu panjang karena nantinya akan menutup tanah sehingga organisme tanah sulit bergerak dan tidak akan terbentuk pori-pori tanah. Menggunakan pipa paralon ini bukan keharusan, jika diyakini bahwa tidak akan ada tanah yang runtuh di permukaan lubang maka hal ini tidak diperlukan.
5. Setelah lubang siap, masukan daun-daunan atau sampah dapur yang dapat hancur ke dalam lubang ini. Dengan memasukan sampah dapur ke dalam lubang biopori menjadi salah satu solusi mengurangi sampah dapur. Lubang biopori ini harus selalu diisi dengan daun-daunan atau sampah dapur sehingga disarankan untuk mengisinya setiap hari. Daun-daunan dan sampah dapur inilah yang akan memancing kedatangan organisme tanah seperti cacing, semut, serangga dan lainnya. Jika organisme-organisme tanah ini sudah ada dan bersarang atau melakukan pergerakan di sekitar lubang biopori maka akan terbentuk pori-pori tanah yang bisa menyerap air. Ingat, jangan membuang sampah yang tidak bisa hancur seperti kaca, plastik, kaleng, botol dan sejenisnya karena akan menghalangi pergerakan organisme tanah dan malah mengakibatkan air terhalang.
6. Satu tahun kemudian pada awal musim hujan, buat kembali lubang biopori pada posisi yang sama. Daun-daunan dan sampah dapur sudah berubah menjadi kompos yang selanjutnya bisa digunakan lagi.
Jadi membuat lubang biopori itu cukup satu tahun sekali pada awal musim hujan tetapi bisa memberikan hasil yang optimal, tentunya jika dibuat dan dirawat sesuai ketentuan.
Terimakasih, semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment
Ooh...come on...give me your comment...