SPIDERMAN, I WILL KILL YOU

Alkisah, Super-Salman muncul di jazirah Arab.  Tabiat manusiawinya adalah senyum dan salam.  Kemasyurannya terdengar oleh Spiderman hingga ke Amerika.  Spiderman pun bergegas menuju tanah Arab  untuk  mengetahui siapa gerangan Super-Salman.


Di sebuah padang pasir yang tandus, Super-Salman telah menunggu Spiderman.  Dari kejauhan Spiderman tampak  kelelahan karena tidak bisa berjumpalitan.  Maklumlah di padang pasir yang tandus tidak ada gedung-gedung tinggi.

Spiderman berhadap-hadapan dengan Super-Salman.  Super-Salman tidak mengenakan pakaian khas superhero dengan lambang di dada dan topeng.  Ia hanya seorang Arab yang tinggi besar, memakai jubah, dan burdah bercorak hitam putih di kepalanya.  Spiderman tergerak  untuk menguji Super-Salman dengan kekuatan supernya.  Guru Spiderman, Stan Lee, mengingatkan bahwa orang Ara Muslim adalah musuh terbesarnya.  Spiderman mengeluarkan jaring laba-laba dari jari-jarinya dengan posisi khas.  Super-Salman hanya tersenyum.  Ia pun teringat bahwa dulu Rasulullah SAW diselamatkan Allah dengan sarang laba-laba di Gua Tsur.

Itulah sekilas tulisan dalam buku Spiderman, I Will Kill You.  Sebuah buku yang menurut saya sangat bagus.  Buku yang dicetak pertama kali pada tahun 2008 ini memberikan kritik terhadap pengidolaan Spiderman khususnya, dan tokoh-tokoh superhero buatan barat lainnya.  Selain memberikan kritik terhadap pengidolaan superhero buatan barat yang menjadikan generasi-generasi muda muslim seperti robot yang hanya mengidolakan tokoh-tokoh khayalan dan melupakan tokoh-tokoh nyata yang merupakan pahlawan Islam, buku ini juga membongkar misi Yahudi dan gerakan Zionis untuk menghancurkan generasi-generasi muda muslim yang disampaikan secara halus melalui penggambaran tokohtokoh superhero barat ini.  

Buku ini membongkar habis gerakan Zionis untuk mencuci otak generasi muda Muslim melalui penokohan pahlawan-pahlawan khayalan barat sehingga akan kehilangan jati dirinya sebagai seorang muslim.

Generasi muda Muslim sudah selayaknya sadar dan jangan sampai terlalu mengidolakan superhero-superhero khayalan ini.  Kita boleh saja merasa suka dengan tokoh-tokoh khayalan ini karena manusia pun diberik kemampuan untuk berimajinasi, tetapi rasa suka tidak boleh menjadikan kita buta dan mengidolakan tokoh-tokoh khayalan ini dan melupakan kisah kepahlawanan pahlawan-pahlawan muslim yang sudah jelas-jelas ada dan tercatat dalam sejarah.

Mungkin sudah terlambat melakukan review terhadap buku ini, karena buku ini terbit 2 tahun yang lalu, tetapi jika masih ada yang belum membaca buku ini, dan jika buku ini masih tersedia di pasaran, atau suatu saat dicetak kembali, sebaiknya kita semua berkaca pada buku ini agar tidak terjebak sehingga terlalu mengidolakan tokoh khayalan barat yang jelas-jelas memiliki misi tersembunyi Yahudi dan gerakan Zionis untuk menghancurkan generasi muda Muslim.

Kesimpulannya, tonton saja filmnya, baca komiknya, baca novelnya, tapi jangan sampai kita mengidolakan pahlawan-pahlawan khayalan ini dan berimajinasi meniru perbuatan mereka, tetapi kita sebaiknya bersikap kritis dan berusaha mengenal dan meniru sikap para pahlawan Muslim.

Suka dengan artikel ini...?  Boleh vote dengan mengklik icon berikut...


.

No comments:

Post a Comment

Ooh...come on...give me your comment...

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...