MENCEGAH HIPOTERMIA

Jika terlalu lama terpapar di udara dingin, tanpa disadari tubuh bisa terkena hipotermia.  Meski kelihatannya sepele, korban perlu pertolongan medis.


Suhu tubuh manusia umumnya tetap, yakni sekitar 37 derajat celcius.  Namun jika terlalu lama di tempat dingin, panas tubuh yang kita keluarkan untuk mengatasi rasa dingin itu akan lebih besar dari kemampuan tubuh untuk memproduksinya.  Akibatnya suhu tubuh pun turun.  Jika sampai lebih rendah dari 35 derajat celcius, kita mengalami kondisi berbahaya yang disebut hipotermia.

Yang rawan kena hipotermia biasanya bayi dan manula.  Mereka bisa kehilangan panas tubuh berlebihan pada kondisi yang mungkin tak terlalu dingin bagi orang dewasa.  Pada orang sehat, hipotermia bisa terjadi setelah terlalu lama ada di kondisi dingin dan berangin.


Hipotermia lambat laun melemahkan kondisi fisik dan mental, karena cadangan energi tubuh habis, meski ini bisa terjadi tanpa disadari si korban.

Hipotermia bisa disebabkan oleh:
  • Kondisi dingin ekstrem, misalnya jatuh dari perahu ke dalam air dingin.
  • Di luar ruangan tanpa memakai pakaian yang memadai saat cuaca atau musim dingin.
  • Mengenakan pakaian basah untuk waktu lama saat udara berangin kencang atau sangat dingin.
  • Pemasukan cairan atau makanan yang jelek saat udara dingin.
  • Buruknya sirkulasi darah saat udara dingin, akibat pakaian atau sepatu ketat, berdesakan, kelelahan, pengaruh obat, merokok, minum alkohol, atau penyakit diabetes.
 Ada beberapa kelompok yang rentan terhadap hipotermia ini:
  • Manula, bayi, anak-anak, penderita sakit kronis.
  • Orang yang punya problem jantung atau sirkulasi darah.
  • Orang yang kurang gizi, sangat capai, atau dalam pengaruh alkohol atau obat-obatan tertentu.

Gejala-gejala yang bisa timbul jika terjadi hipotermia diantaranya:
  • Tidak peduli sekitar
  • Bingung
  • Mengantuk
  • Hilang koordinasi pikiran
  • Pucat dan kulit dingin
  • Syok
  • Nafas lambat
  • Bicara tak jelas
  • Gemetaran tak terkontrol
  • Badan lemah.
  • Korban mengalami kehilangan fungsi mental dan fisik secara bertahap.   Orang yang mengalami hipotermia mungkin tak menyadari bahwa kondisinya membutuhkan penanganan medis segera.

Langkah pertolongan berikut bisa dilakukan jika menemukan orang yang terkena hipotermia:
  • Panggil bantuan medis jika korban mengalami gejala hipotermia.  Sementara itu beri segera pertolongan pertama.
  • Jika korban sadar, pindahkan ia dari kondisi dingin.  Tangani korban dengan hati-hati.  Orang yang hipotermia beresiko kena gangguan jantung.
  • Jika korban tak sadar, cek jalan nafas, pernafasan, dan sirkulasi darah.  Jika perlu, beri bantuan pernafasan.  Jika korban bernafas dengan kecepatan kurang dari 6 pernafasan per menit, mulai beri bantuan pernafasan.
  • Jika membawa korban kedalam ruangan tak mungkin, pindahkan ia dari tempat yang dingin.  Tutupi kepalanya, lindungi korban dari permukaan tanah yang dingin.  Jika mungkin, pindahkan ke area bersuhu ruangan, tutupi selimut hangat.
  • Sekali ada dalam ruangan, lepaskan pakaian basah atau ketat dan ganti pakaian kering.
  • Hangatkan korban.  Tutupi kepala dan leher.  Jika mungkin, gunakan panas tubuh kita untuk membantu menghangatkan korban.  Berikan kompres hangat ke leher, dada, dan ketiak.
  • Jika korban terjaga dan bisa menelan, beri cairan hangat dan manis non-alkohol untuk membantu proses penghangatan.
  • Temani si korban sampai pertolongan medis datang.

Support System Marketing Online


Jangan lupa... untuk mengantisipasi hipotermia bisa dengan cara:
  • Kenakan pakaian yang sesuai untuk suhu dingin dan lindungi anggota tubuh yang terbuka dan sensitif cuaca.  Kenakan sarung tangan, pakaian berlapis yang tahan angin dan air, kaus kaki rangkap (katun di lapisan dalam, wool di bagian luar) serta scarf dan topi untuk melindungi leher dan telinga.
  • Sebelum memasuki area di mana kita terpapar dingin, jangan minum alkohol atau merokok.  Keduanya mempengaruhi sirkulasi darah.  Makan serta istirahatlah yang cukup.  Jika terjebak dalam cuaca dingin atau berangin, segera cari tempat berteduh. 

(Pernah dimuat di Majalah Ibu & Anak)

Suka dengan artikel ini...?  Boleh vote dengan mengklik icon berikut... 



No comments:

Post a Comment

Ooh...come on...give me your comment...

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...